- Home >
- perilaku organisasi
Posted by : Agiel'chester
Senin, 10 September 2012
Perilaku Organisasi (PO)
Organisasi menurut Stephen
P. Robbins adalah unit sosial yang dengan sengaja diatur
terdiri atas dua orang atau lebih, yang berfungsi secara relatif terus
menerus untuk mencapai sasaran atau serangakaian sasaran bersama.
Perilaku adalah sikap
dan tindakan (behavior; way of thinking or behaving).
Perilaku Organisasi
menurut Stephen P. Robbins adalah bidang studi yang mempelajari dampak
perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan
tujuan mengaplikasikan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki
efektivitas organisasi.
Robbins menjelaskan bahwa perilaku
organisasi adalah studi yang mengambil pandangan mikro – memberi tekanan
pada individu-individu dan kelompok-kelompok kecil. Perilaku organisasi
memfokuskan diri kepada perilaku di dalam organisasi dan seperangkat
prestasi dan variabel mengenai sikap yang sempit dari para pegawai, dan
kepuasan kerja adalah yang banyak diperhatikan. Topik-topik mengenai
perilaku individu, yang secara khas dipelajari dalam perilaku organisasi
adalah persepsi, nilai-nilai, pengetahuan, motivasi, serta kepribadian.
Termasuk di dalam topik mengenai kelompok adalah peran, status
kepemimpinan, komunikasi, dan konflik. Perilaku organisasi memandang
masalah organisasi adalah masalah manusia. Dengan demikian inti dan
determinan studi perilaku organisasi adalah tentang manusia.
Studi perilaku organisasi kemudian
menghampiri persoalan individu-individu dan kelompok seperti yang
dijelaskan Robbins diatas dengan berbagai disiplin ilmu antara lain
psikologi, sosiologi, antropologi dan ilmu politik. Multidisiplin ilmu
yang dipakai dalam studi perilaku organisasi intinya dimanfaatkan agar
menolong kita lebih paham tentang hakekat sistem dan nilai-nilai
kemanusian atau masalah manusia. Dengan asumsi setelah memahaminya
kemudian kinerja sebuah organisasi dapat ditingkatkan oleh actor
organisasi. Perilaku Organisasi mendorong kita untuk menganalisa secara
sistematik dan meninggalkan intuisi. Studi sistematik melihat pada
hubungan dan berupaya menentukan sebab dan akibat, serta menarik
kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah. Sementara intuisi adalah perasaan
yang tidak selalu didukung penelitian.
Dari gambaran diatas menurut Rino A.
Nugroho dapat dijabarkan dalam poin-poin definisi sebagai berikut:
- Perilaku organisasi menjelaskan perilaku dari orang-orang yang beroperasi di level individu, kelompok, atau organisasi.
- Perilaku organisasi merupakan pendekatan multidisiplin yang menggunakan prinsip dari berbagai ilmu.
- Berorientasi pada manusia. Perilaku, persepsi, kemampuan, perasaan adalah penting bagi organisasi.
- Berorientasi kinerja. Tentang bagaimana kinerja ditingkatkan.
- Lingkungan luar organisasi berpengaruh ke dalam organisasi.
- Metode ilmiah penting untuk mengenali perilaku organisasi secara sistematis.
- Perilaku organisasi orientasi aplikasi yang berbeda. Perhatiannya adalah pada menyediakan jawaban tentang permasalahan organisasi.
Model Perilaku Organisasi
Stephen P. Robbins mengembangkan model 3
level dalam mempelajari perilaku manusia dalam organisasi melalui tiga
tingkatan analisis yaitu:
- Tingkatan Individu: karakteristik bawaan individu dalam organisasi.
- Tingkatan Kelompok: dinamika perilaku kelompok dan faktor-faktor determinannya
- Tingkatan Organisasi: faktor-faktor organizational yang mempengaruhi perilaku.
Pendekatan dalam Studi Perilaku
Organisasi
Secara garis besar ada tiga jenis
pendekatan yang dilakukan oleh para ahli perilaku organisasi antara
lain:
- Pendekatan cognitif: Edward Tolman, berdasarkan pemahaman seseorang terhadap informasi.
- Pendekatan behavioristic: I.P. Pavlov dan J.B. Watson, berdasarkan Response yang muncul apabila diberi stimulus tertentu.
- Pendekatan social learning: A. Bandura, berdasarkan penggabungan pendekatan Cognitif dan behavioristic
Variabel Dependen dan Independen
Perilaku Organisasi
Variabel Dependen: faktor-faktor kunci
yang ingin anda jelaskan atau perkirakan dan yang terpengaruh faktor
lain. Variabel Independen: dugaan penyebab dari sejumlah perubahan
variabel dependen.
Variabel Dependen
Termasuk dalam Variabel Dependen adalah:
1. Produktivitas:
organisasi dikatakan produktif jika ia mencapai sasarannya dan
melakukannya dengan mentransfer input ke output dengan biaya terendah.
Ukuran kinerja yang mencakup efektivitas dan efisiensi. Efektivitas
adalah pencapaian sasaran, sementara efisiensi adalah rasio output
efekif terhadap input yg diperlukan untuk mencapainya.
2. Keabsenan: tidak melapor untuk
bekerja.
3. Pengunduran diri: pengunduran diri
sukarela maupun tidak dari organisasi.
4. Perilaku warga organisasi: perilaku
pilihan yang tidak menjadi bagian dari kewajiban kerja formal karyawan,
namun mendukung berfungsinya organisasi tersebut secara efektif.
5. Kepuasan Kerja: sikap
umum individu terhadap pekerjaannya.
Variabel Independen
1. Variabel-variabel level individu:
a) Ciri biografis.
b) Kepribadian dan emosi.
c) Nilai.
d) Sikap.
e) Kemampuan.
f) Persepsi.
g) Motivasi.
h) Pembelajaran Individu.
I) Pengambilan keputusan.
2. Variabel-variabel level kelompok:
a. Komunikasi.
b. Konflik.
c. Kekuasaan dan politik.
d. Tim-tim kerja.
e. Struktur kelompok.
f. Pengambilan keputusan kelompok.
g. Kepemimpinan dan kepercayaan.
3. Variabel – Variabel level sistem
organisasi:
a. Struktur dan desain organisasi.
b. Desain kerja dan teknologi.
c. Budaya Organisasi.
d. Kebijakan dan praktek SDM.
Sumber: Teori Organisasi, Stephen P.
Robbins. Pengantar Perilaku Organisasi, Rino A. Nugroho.